Salah satu keunggulan Syafa sebagai mentor adalah pendekatannya yang personal dan santai. “Aku nggak suka kalau suasana belajar itu kaku. Aku suka ngajak ngobrol, bercanda, dan bikin suasana kelas cair. Banyak muridku yang akhirnya jadi temen sendiri. Tapi di sisi lain, aku juga selalu kasih mereka gambaran serunya dunia digital marketing, biar mereka paham peluang besar di bidang ini,” jelasnya.
Namun, Syafa juga menyadari tantangan terbesar dalam membimbing mahasiswa adalah mengubah mindset mereka. “Banyak yang mikir digital marketing itu cuma soal jualan. Padahal ada banyak hal seru kayak bikin konten, copywriting, SEO, sampai strategi pemasaran. Kalau mereka sudah coba sendiri, apalagi berhasil jualan dan dapet profit, mereka pasti langsung ketagihan!” ujarnya sambil tertawa.
Bagi Syafa, perjalanan menuju sukses adalah proses yang harus dinikmati, bukan dikejar dengan terburu-buru. “Jangan merasa down saat gagal di awal, dan jangan ngebandingin diri sendiri sama orang lain. Aku dulu juga pernah digaji cuma 200 ribu untuk 3 bulan kerja, dan itu nggak papa. Namanya juga awal mula. Selama kamu terus belajar dan berkembang, hasilnya pasti akan datang.”