Media awalnya hanya mengenalnya sebagai “Rajab,” salah satu pemilik warung kopi di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, yang dijarah massa pada hari Rabu (22/5) lalu. Meski tak kuasa menahan kesedihannya, Rajab mengatakan pasrah barang dagangannya dijarah habis massa. “Udah lah bukan rejeki kita, rejeki orang itu. Ya udahlah mau dibikin apa, namanya juga massa,” jawabnya lirih. Di layar televisi tampak bulir air mata mengalir, meski ia berupaya keras menahannya.
Demikian pula dengan Ismail, pemilik warung rokok dan jajanan pasar, yang tak saja dijarah tapi juga dirampok karena seluruh tabungan yang disimpannya di warung itu lenyap.
Tuhan mungkin punya rencana lain untuk keduanya. Jumat sore (24/5) Presiden Joko Widodo mengundang keduanya datang ke Istana Merdeka, setelah mengetahui kejadian yang dialami dari pemberitaan media. Seusai pertemuan, kepada wartawan keduanya mengatakan tidak menyangka diundang presiden ke Istana. Mereka juga menyampaikan musibah yang dialaminya kepada presiden.