Melalui Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK), Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyatakan, masing-masing santri akan menunjukkan kemampuan dalam membaca teks kitab kuning sebagai khazanah klasik dan rujukan umat Islam.
Menurutnya, kitab kuning sendiri merupakan produk intelektual ulama yang pada umumnya berisi ajakan untuk mengamalkan Islam dalam bingkai berbangsa dan bernegara.
“Islam harus kita laksanakan secara kultural, secara struktural, dan perjuangan kiai di masa lalu kita teruskan saat ini,” ucap Uu, saat menghadiri kegiatan MQK di Pondok Pesantren Assalafie Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Minggu (1/9).
Selain itu, Uu juga menyebut sejumlah program pembangunan keumatan tengah diupayakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar), di antaranya Satu Desa Satu Hafidz, English for Ulama, One Pesantren One Product (OPOP), dan Kredit Mesra.
“English for Ulama agar ahli agama kita bisa mengkomunikasikan Islam yang Wasathiah kepada dunia,” ujarnya.