HASANAH.ID – BANDUNG. Simpul Puan bersama dengan lembaga masyarakat lainnya merayakan Hari Perempuan Internasional. Tajuk yang diangkat adalah ‘Moal aya Haseup mun eweuh seuneu, wanoja ngalawan!’ pada Jumat, (8/3/2024) di Depan Gedung Sate, Kota Bandung.
Aksi ini menuntut 44 tuntutan yang berasal dari suara berbagai elemen masyarakat dari lintas agama dan berbagai gender. Tuntutan yang diberikan dari menurunkan harga bahan pokok, perlindungan kepada seluruh gender, berhenti dalam kriminalisasi jurnalis, turunkan jam kerja menjadi 6 jam/hari dan 5hari/minggu dan lain-lain.
Pembawa acara, Fatof mengatakan bahwa tema ini memiliki arti yaitu perempuan mengalami penindasan struktural, banyak permasalahan ketidakadilan yang masih dinormalisasi karena konstruk terjadi dan mengajak untuk melawan sistem ketidakdilan. Hal ini untuk mencegah langgengnya patriarki yang menindas perempuan dan kaum minoritas lainnya.
“Adanya peringatan ini karena untuk menyuarakan agar perempuan dan minoritas lainnya dapat mendefinisikan dirinya hidup tanpa dikte partiarki yang dilanggengkan oleh kapitalis,” ujarnya.
