LG Resmi Tarik Diri dari Investasi Baterai EV Rp130 Triliun di Indonesia

HASANAH.ID – LG dikabarkan membatalkan rencana investasi pada proyek rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia senilai 11 triliun won, atau sekitar Rp130 triliun berdasarkan kurs Rp11.826 per won. Informasi ini pertama kali dilaporkan media Korea Selatan pada Jumat (18/4).
Mengutip Yonhap, konsorsium yang terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp, dan sejumlah mitra lainnya secara resmi menarik diri dari proyek investasi di Indonesia. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan sejumlah faktor pasar dan kondisi investasi global.
“Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek,” ujar seorang pejabat LG Energy Solution, dikutip Minggu (20/4).
Meski membatalkan investasi besar pada proyek rantai pasok baterai EV, LG menyatakan tetap berkomitmen melanjutkan operasional bisnis lain di Indonesia. Salah satu proyek yang akan terus berjalan adalah pabrik baterai hasil kerja sama Hyundai LG Indonesia Green Power (HLI Green Power) bersama Hyundai Motor Group.
Konsorsium LG mengungkapkan bahwa keputusan ini telah melalui diskusi dengan pihak Pemerintah Indonesia. Namun, mereka tidak menjelaskan secara rinci siapa saja pihak yang terlibat dalam diskusi tersebut atau bagaimana proses pengambilan keputusan tersebut berlangsung.
Dalam keterangan resminya, konsorsium menilai terdapat perubahan signifikan dalam lanskap industri kendaraan listrik global, termasuk perlambatan permintaan EV di pasar dunia.
Sebelumnya, proyek ini dirancang untuk membangun ekosistem dan rantai pasok baterai EV secara terintegrasi, mulai dari pengadaan bahan baku, produksi prekursor dan katoda, hingga pembuatan sel baterai di Indonesia.
Upaya untuk mengonfirmasi kabar ini kepada Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, belum membuahkan jawaban hingga berita ini diterbitkan.