Ahmad Sahroni dan Uya Kuya Sepakat Tak Bawa Kasus Penjarahan ke Ranah Hukum

Hasanah.id – Politikus NasDem Ahmad Sahroni serta artis sekaligus politisi PAN, Uya Kuya, menyatakan tidak akan memperkarakan aksi penjarahan rumah mereka, meski sejumlah barang berharga sempat dibawa kabur massa pada Sabtu (30/8).
Ketua LMK Kebon Bawang, Win, menyebut keluarga Sahroni menghormati inisiatif warga yang mengembalikan barang secara sukarela.
“Pihak keluarga menegaskan tidak akan mengambil langkah hukum terhadap warga yang dengan kesadaran sendiri menyerahkan barang, baik melalui Polres Metro Jakarta Utara maupun langsung kepada keluarga,” ujar Win.
Rumah Sahroni di kawasan Jakarta Utara sebelumnya didatangi massa hingga berujung perusakan dan penjarahan. Beberapa barang mewah dilaporkan hilang, mulai dari jam tangan Richard Mille, tas bermerek, hingga patung Iron Man. Saat ini, kasus tersebut ditangani Polda Metro Jaya.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Utara, Ipda Maryati Jonggi, mengatakan penyidik masih melakukan pendalaman, sekaligus memfasilitasi pengembalian barang rampasan.
“Barang-barang tersebut adalah milik pribadi Ahmad Sahroni yang sempat dijarah saat kerusuhan di rumahnya,” jelas Maryati.
Di sisi lain, rumah Uya Kuya di kawasan Jakarta Timur juga menjadi sasaran penjarahan di malam yang sama. Uya menuturkan dirinya telah mengikhlaskan kejadian tersebut dan kini lebih memilih fokus mengurus keluarga.
“Doakan yang terbaik. Kami ikhlas kok. Yang saya minta cuma kucing-kucing saya bisa kembali, itu saja,” ucap Uya, dikutip Rabu (3/9).
Menurutnya, sebagian kucing peliharaan sudah ditemukan, baik oleh keluarga, polisi, maupun diselamatkan di shelter. Meski begitu, masih ada beberapa yang belum kembali.
“Sebagian sudah ada di saya, ada juga yang ditemukan lalu dititipkan di shelter, sebagian lagi berhasil diamankan polisi,” tambahnya.
Uya juga memilih menahan diri untuk tidak banyak berkomentar.
“Saya enggak mau bicara banyak dulu, biar suasana tetap tenang. Takutnya kalau saya ngomong, nanti dipelintir,” katanya.
Ia menegaskan kembali bahwa dirinya menerima kejadian tersebut dengan lapang dada.
“Yang penting kucing-kucing saya kembali. Itu saja yang saya pikirkan,” ujarnya.
Penjarahan di rumah Sahroni dan Uya terjadi di tengah gelombang aksi demonstrasi beberapa hari terakhir yang awalnya menyoal tunjangan DPR, namun kemudian melebar ke berbagai isu, mulai dari reformasi kepolisian, transparansi anggaran, hingga perlindungan buruh. Sayangnya, situasi itu dimanfaatkan sebagian oknum tak dikenal untuk melakukan perusakan dan penjarahan.







