Projo Siap Bertransformasi, Logo Baru Tak Lagi Gunakan Siluet Jokowi

Hasanah.id – Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan bahwa organisasi relawan tersebut akan mengganti logo mereka. Dalam desain baru, Projo tidak lagi menggunakan siluet wajah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang selama ini menjadi ciri khasnya.
Menurut Budi Arie, langkah perubahan logo ini merupakan bagian dari transformasi organisasi dalam rangka memperkuat dukungan terhadap kebijakan dan agenda politik Presiden Prabowo Subianto.
“Ke depan, kita ingin memperkuat dan mendukung agenda politik Presiden Prabowo. Karena itu, Projo juga harus bertransformasi, salah satunya lewat pembaruan logo,” ujar Budi Arie dalam Kongres III Projo yang berlangsung pada Sabtu hingga Minggu (2/11).
Ia menjelaskan bahwa keputusan final mengenai desain baru logo tersebut akan diambil dalam forum kongres. Tujuannya agar Projo tidak lagi terkesan berpusat pada figur tertentu.
“Logo baru nanti akan menegaskan bahwa Projo bukan organisasi yang membangun kultus individu,” tegasnya.
Meski demikian, Budi Arie memastikan bahwa nama “Projo” tidak akan diubah. Ia menepis anggapan bahwa Projo merupakan singkatan dari “Pro Jokowi”.
“Itu hanya persepsi publik saja. Sebenarnya, Projo berasal dari kata dalam bahasa Sanskerta dan Jawa Kawi yang berarti ‘negeri’ dan ‘rakyat’,” jelasnya.
Budi Arie juga menegaskan bahwa Jokowi telah memberikan restu atas rencana transformasi tersebut. Menurutnya, perubahan ini penting agar Projo dapat beradaptasi dengan tantangan politik dan geopolitik global yang baru.
“Pak Jokowi sepakat. Setelah dua periode mendukung pemerintahannya, sekarang kita harus menatap tantangan baru bersama Presiden Prabowo,” ucapnya.
Dalam pidatonya saat membuka kongres, Budi Arie mengajak seluruh relawan untuk membantu memperkuat basis politik pemerintahan Prabowo.
“Kita ingin kepemimpinan Presiden Prabowo semakin kuat dan solid. Karena itu, Projo akan mendukung sepenuhnya agenda politik beliau,” ujarnya.
Lebih lanjut, Budi Arie juga menyinggung kemungkinan dirinya bergabung dengan partai politik di masa mendatang. Ia meminta pengertian dari para relawan jika langkah itu diambil.
“Kalau nanti saya masuk partai, mohon teman-teman bisa memahami. Enggak usah ditanya partainya apa,” katanya.
Namun, saat ditemui usai acara pembukaan, Budi Arie tak menampik bahwa partai yang dimaksud adalah Partai Gerindra.
“Ya, pasti Gerindra. Tapi kita lihat saja dinamika kongres nanti,” ujarnya sambil tersenyum.







