Sertifikat Rumah Orang Tua Digadai Paman, Musdalifah Ungkap Perjuangan Tebus Rp500 Juta

Hasanah.id – Komika Musdalifah mengungkap persoalan keluarga yang telah membebani dirinya selama bertahun-tahun. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya pada Kamis (6/11), ia menceritakan bahwa sertifikat rumah milik kedua orang tuanya digadaikan oleh sang paman dengan nilai mencapai Rp500 juta.
Masalah tersebut, menurut Musdalifah, telah berlangsung selama 17 tahun tanpa penyelesaian yang jelas. Ia mengaku menyesal karena keputusan keluarganya di masa lalu justru menimbulkan persoalan berkepanjangan.
“Andaikan 17 tahun yang lalu, bapak tidak meminjamkan sertifikat rumahnya kepada om, pasti hidup ini tidak akan huru-hara,” tulis Musdalifah dalam unggahannya.
Ia menjelaskan bahwa sertifikat tersebut awalnya dipinjam oleh pamannya dengan janji akan melunasi utang sedikit demi sedikit. Namun, hingga kedua orang tuanya meninggal dunia, janji itu tak pernah ditepati.
“Om selalu bilang utangnya dibayar-bayar, tapi ternyata sampai orang tuaku meninggal, utang itu tidak berkurang sama sekali. Mama dan bapak sudah capek bangun rumah, malah terancam hilang begitu saja,” tuturnya.
Kendati kecewa, Musdalifah mengatakan masih mencoba menyelesaikan persoalan tersebut secara kekeluargaan. Ia menilai, meskipun rasa sabar keluarganya hampir habis, pihaknya tetap berusaha menempuh jalur damai.
“Sebenarnya aku dan saudara sudah nggak punya kesabaran lagi, tapi saat ini penyelesaian masalahnya diselesaikan secara kekeluargaan dulu. Kasihan juga, karena om sudah tidak punya apa-apa lagi,” ujarnya.
Namun upaya tersebut tak berjalan mudah. Ia menyampaikan bahwa dirinya sempat mendatangi pihak bank untuk menebus sertifikat yang digadaikan tersebut. Ia bahkan membantu menyediakan sebagian besar dana agar rumah peninggalan orang tuanya tidak disita.
“Kita udah di bank guys, ini hari terakhir kita harus setor uang sekitar Rp500 juta untuk tebus sertifikat. Aku bantu sekitar Rp300 juta ke om, aku pinjemin uang aku,” kata Musdalifah.
Ia menambahkan, pamannya seharusnya menyiapkan sisa uang sebesar Rp200 juta, namun hingga batas waktu yang ditetapkan, dana itu tak kunjung diserahkan.
“Seharusnya dari kemarin om udah siapin uang sekitar Rp200 juta. Udah dua atau tiga minggu kita minta siapin, tapi enggak disiapin. Sekarang kita udah setor, si om belum nongol-nongol, uangnya masih kurang Rp80 juta,” jelasnya.
Musdalifah kemudian menutup ceritanya dengan nada pasrah. Ia mengaku tidak tahu apakah uang pribadinya yang telah dipinjamkan masih bisa kembali atau tidak.
“Itu juga uangku yang Rp300 juta aku enggak tahu ya baliknya bisa kapan,” tulisnya.







