Setelah mendapat apresiasi positif dari entitasnya, lanjut Abdy, Bung Karno menawarkan Pancasila kepada negara yang disampaikan dalam sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) pada tanggal 1 Juni 1945 yang akhirnya ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila.
“Hingga detik ini, Pancasila menjadi philosopische grondslag atau pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila juga merupakan norma dasar negara yang fundamental,” tutur anggota DPRD Provinsi Jawa Barat ini.
Tak sampai disitu, Bung Karno juga menawarkan Pancasila kepada dunia. Menurutnya, Pancasila yang menjadi dasar negara Republik Indonesia pertama kali diperkenalkan kepada dunia melalui forum Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Dalam Sidang Umum PBB 30 September 1960, Bung Karno menyampaikan pidatonya yang berjudul Membangun Dunia Kembali (To Build The World A New). Bung Karno menegaskan Pancasila adalah lima sendi negara yang tidak berpangkal kepada gagasan Manifesto Komunis atau Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat, menurut Bung Karno Pancasila sebagai Hogere optreking, dari dua idelogi besar tersebut,” ujar Abdy.