Saat itu, kata Korban, dia belum tahu apa yang membuat tamunya berbuat demikian, sampai akhirnya E bicara.”Sini HP (handphone), “Nggak mau saya, direbut HP, dirampas HP saya, tapi nggak dapet,” kata Korban
Dan saat itu “Tiba-tiba datang (sopirnya), ninju saya. Sementara ibu (E) melepaskan HP saya, sambil pegangin baju, bagian dada saya. Sambil dorong-dorong saya, sampai mepet kemeja.
“Selanjutnya Oknum Supir dewan tersebut narik senjata api, langsung ditariknya. Dikokangnya, trus melompat kemeja, dimana meja saya tersandar itu. Dikatupnya leher saya. Trus dia pukulkan senpi itu ke kepala saya, sebelah kiri. Setelah itu sopirnya turun dan bilang saya bukan preman kaleng-kaleng,” jelas Korban menirukan Oknum Supir Dewan sambil mengancam
“Baju kaos saya yang warna hitam, saya tarik untuk menutupi darah saya, yang cukup banyak darah saya, untuk nutup supaya darahnya jangan banyak mengalir, tapi ibu itu (E) mendorong terus baju saya sampai baju saya robek. Dalam kondisi bertelanjang saya, karena dirobek ibu, belah dua,” kata Korban