Menurut Weni, pemerintah daerah selain harus menyiapkan alat tes, SDM kesehatan harus diperhatikan juga, dengan skenario terburuk agar Indonesia tidak berakhir seperti kasus di India.
“kita tentunya harus lebih sigap lagi. Misalnya saja soal sistem dan fasilitas kesehatan kita, siap atau tidak? Tempat-tempat tidur dan ruang ICU di RS di daerah harus ditambah agar kita lebih siap jika terjadi lonjakan kasus. Jangan sampai kita seperti India yang kasusnya melonjak usai perayaan hari keagamaan,” terangnya.
Berdasarkan data dari Satgas Covid 19, Kabupaten Cianjur, jumlah agregat pasien konfirmasi covid-19 mencapai 5.168 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.380 orang sudah selesai isolasi atau dinyatakan sembuh, 538 orang masih dalam proses, 136 orang meninggal dunia, serta 114 orang beralamat di luar Cianjur.
“Data tersebut pada minggu pertama usai Idulfitri tercatat yang terdampak covid-19 ada 80 orang,” katanya.
Meski masih terbilang kecil, tapi Weni mengaku khawatir adanya penambahan kasus Covid-19, terutama dari warga pendatang ataupun warga Cianjur yang pulang kampung saat lebaran kemarin