AS Ancam Iran, Trump Ultimatum Pengeboman jika Tak Mau Negosiasi

Program nuklir Iran sendiri telah berlangsung sejak 1950-an dan sempat mendapat dukungan dari AS melalui program Atoms for Peace. Namun, setelah Revolusi Iran 1979, kerja sama tersebut berakhir dan Iran menjalankan program nuklirnya secara mandiri.
Pada 2015, Iran bersama beberapa negara besar, termasuk AS, China, Prancis, Rusia, dan Inggris, menandatangani perjanjian Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Perjanjian ini bertujuan membatasi program nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi.
Namun, pada 2018, Trump menarik AS dari kesepakatan tersebut dengan alasan perjanjian itu tidak cukup membatasi aktivitas Iran di kawasan Timur Tengah. Sejak saat itu, ketegangan antara kedua negara terus meningkat, dengan Iran kembali memperkaya uranium hingga mendekati tingkat yang dapat digunakan untuk senjata nuklir.
Sementara itu, China dan Rusia menyerukan agar negosiasi tetap dilakukan dengan cara damai. Menteri Luar Negeri China Wang Yi menegaskan bahwa solusi atas sengketa nuklir Iran harus dicapai melalui jalur diplomatik.