BANDUNGJABARTEKNOLOGI

BNPB Catat 5.400 Bencana Terjadi di Sepanjang 2023

HASANAH.ID, NASIONAL – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan adanya kenaikan angka terjadinya bencana di Indonesia.

Ia menuturkan bahwa penyebab tingginya angka bencana di tanah air disebabkan oleh perubahan iklim.

Dari data yang tercatat oleh BNPB, sebanyak 5.400 bencana terjadi di sepanjang 2023. Angka tersebut naik 52 persen dari tahun sebelumnya.

Tak hanya perubahan iklim yang mempengaruhi kenaikan angka bencana, tingginya perubahan tata guna lahan dan arus urbanisasi juga turut berperan pada peningkatan jumlah bencana.

“Namun, baik terhadap jumlah korban jiwa yang meninggal, hilang dan luka-luka, kerusakan infrastruktur seperti rumah, bangunan, pemerintah, fasilitas umum dan fasilitas sosial, menunjukkan tren penurunan yang signifikan,” tutur Suharyanto dalam Rakornas BNPB di hotel Pullman, Kota Bandung, Rabu, 24 April 2024.

Sementara itu, korban jiwa meninggal, hilang, dan luka-luka di tahun 2023 turun 36 persen dari 9.628 jiwa pada 2022 menjadi 6.061 jiwa.

Kemudian terkait kerusakan infrastruktur pun mengalami penurunan pada 2023. Di mana angka kerusakan infrastruktur di tahun 2022 sebanyak 97.891 turun menjadi 35.933 unit atau menurun 63 persen.

Suharyanto mengungkapkan, dalam upaya peningkatan teknologi dalam mitigasi, BNPB melakukannya dengan menggandeng sejumlah pemangku kebijakan lainnya.

Kepala BNPB menekankan jika kebijakan yang dibuat dalam menangani perubahan iklim harus menjawab tantangan tersebut. Dengan didukung teknologi dan inovasi dalam setiap perencanaan, antisipasi, dan pencegahan memungkinkan untuk merespons lebih cepat.

“Perlu kerja sama sehingga ke depan bisa mewujudkan upaya-upaya pengurangan risiko bencana di masa yang akan datang menjadi lebih baik lagi,” kata dia.

Perbaikan sistem kerja dan penggunaan alat yang lebih canggih oleh BNPB menjadi kunci dalam mengurangi dampak buruk bencana seperti kebakaran atau kekeringan yang dapat berdampak pada ketersediaan pangan.

“Pendampingan dan upaya pencegahan sejak awal serta optimalisasi teknologi modifikasi cuaca mampu menekan eskalasi kebakaran hutan dan lahan, sehingga di tahun 2023 tidak ada asap yang menyebrang melintasi batas negara,” tukasnya.*** (Gilang)

Back to top button