PEMKAB SUMEDANG

Bupati Sumedang Terangkan Makna Kujang dan Pengorbanan Masyarakat Jatigede

Di masa lalu, kujang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Sunda karena memiliki peran penting sebagai alat pertanian. Namun, dengan berjalannya waktu dan perkembangan kemajuan di berbagai bidang, seperti teknologi, budaya, sosial, dan ekonomi masyarakat Sunda, kujang pun mengalami evolusi dan perubahan bentuk, fungsi, dan makna. Dari sebuah peralatan pertanian, kujang mengalami perkembangan menjadi benda yang memiliki karakteristik unik dan semakin cenderung dianggap sebagai senjata yang bernilai simbolik dan memiliki nilai sakral.

Dengan pembangunan Menara Kujang Sapasang, diharapkan kujang sebagai simbol tradisional Sunda dapat diperkuat dan dijaga keberadaannya dalam konteks perkembangan modern. Menara ini juga menjadi perwujudan dari upaya untuk menghormati dan melestarikan warisan budaya khas Jawa Barat, serta untuk mengenang peran penting kujang dalam sejarah dan kehidupan masyarakat Sunda.

“Kujang merupakan senjata estetis yang dibentuk dengan ukiran unik dan indah, kujang bisa disebut sebagai bentuk karya seni. Makna filosofis kujang terkait erat dengan filosofi kehidupan masyarakat Sunda. Yang mengedepankan nilai-nilai kebersamaan, kejujuran, dan keterbukaan,” ujarnya.

Previous page 1 2 3Next page
Back to top button