Cimahi Memilih: Pengamat Politik Sebut Masyarakat Adalah Filter Pertama Memutus Potensi Kasus Korupsi

“Sederhana saja, sebetulnya peran dan fungsi dari masyarakat untuk menyaring, mengkaji atau menentukan calon pemimpin Kota Cimahi sangat mempengaruhi proses perwujudan calon pemimpin yang berintegritas, jujur, adil dan pro rakyat. Pilkada ini menjadi momentum penting memutuskan mata rantai kasus korupsi di Kota Cimahi dengan cara masyarakat memilih calon pasangan Walikota yang memiliki kualitas, profesional, Jujur dan berintegritas tinggi,” ujar Kanda Kurniawan.
Menurutnya, ada pemahaman yang harus dimiliki aparat penegak hukum juga masyarakat terkait persoalan hukum atau korupsi.
Ia menuturkan, potensi terjadinya pelanggaran hukum atau korupsi lebih besar justru banyak di tingkat birokrat. Karena merekalah sebagai pengguna anggaran langsung.
“Kepala daerah, atau anggota DPRD hanya lima tahun usianya, tetapi coba kita telaah, justru para birokrat atau Kedinasan di pemerintahan yang sudah belasan bahkan puluhan tahun menggunakan dan mengelola anggaran. Tentu saja mereka lebih paham, disinilah poin penting bagi APH, media dan elemen masyarakat lainnya harus mampu melakukan peran pengawasannya,” tuturnya.