Menteri PKP, Maruarar Sirait, atau yang biasa disapa Ara, menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta untuk mewujudkan target besar ini. Salah satu contoh nyata dari program ini adalah pembangunan 250 unit rumah yang dimulai pada 1 November 2024. Proyek ini dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektare yang dihibahkan oleh PT Bumi Samboro Sukses, dengan biaya sekitar Rp 60 miliar, dan dikerjakan oleh PT Agung Sedayu Group.
Penyusunan Rencana dan Pendataan Penerima Manfaat
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PKP, Iwan Suprijanto, menjelaskan bahwa rencana pelaksanaan program 3 juta rumah masih disusun. Namun, ia menekankan bahwa prinsip gotong royong akan menjadi fokus utama dalam pelaksanaan program ini, karena target yang ingin dicapai sangat besar. “Kami sedang menyusun rencana sambil mencari cara terbaik untuk melibatkan banyak pihak,” kata Iwan pada 6 November 2024.
Pemerintah juga berupaya memastikan data penerima rumah lebih akurat. Selain menggunakan data dari Badan Pusat Statistik, Kementerian PKP juga akan memakai data dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) serta mengandalkan pendataan dari pemerintah daerah. “Dengan data yang lebih tepat, penerima bantuan akan sesuai dengan yang membutuhkan,” jelas Iwan.
Kemudahan Pembiayaan Rumah
Iwan juga mengatakan bahwa program 3 juta rumah tidak hanya fokus pada pembangunan rumah, tetapi juga memberikan kemudahan akses pembiayaan bagi masyarakat untuk memiliki rumah.