JAKARTA – Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan ada tiga hal untuk mencermati permintaan elite Partai Demokrat agar koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno dibubarkan.
“Pertama, Demokrat menganggap pemilu sudah usai yang kemungkinan besar pemenangnya 01. Sekalipun sedang diperkarakan di MK oleh 02, tapi selisih 16,9 juta sangat sulit dikejar,” ujar Adi, Selasa (11/6/2019).
Kedua lanjut Adi, Demokrat sepertinya ingin menata babak baru kehidupan politik mereka. Salah satunya dengan menjahit komunikasi politik dengan berbagai poros kekuatan seperti poros Istana, poros Teuku Umar dengan Megawati, poros Habibie, poros Gus Dur, dan seterusnya.
Menurut dia, upaya ini dilakukan untuk ‘membabat semak belukar’ politik untuk memuluskan Demokrat menyongsong Pemilu 2024, terutama mengusung sang putra mahkota Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maju pilpres.
Ketiga, kata Adi, sikap Demokrat yang ingin koalisi 02 bubar sebagai bagian untuk menjajaki kemungkinan merapat ke 01. Apalagi umpan lambung 01 ke Demokrat relatif kencang. Bak gayung bersambut kemesraan Demokrat dengn 01 terus berkesimbungan.