Selain akses terhadap layanan dasar, Diah juga menyoroti pentingnya pemberdayaan ekonomi bagi penyandang cacat. Ia menilai, pelatihan keterampilan dan pemberian modal usaha bisa menjadi salah satu langkah untuk membantu mereka mandiri secara finansial.
“Banyak penyandang cacat yang sebenarnya memiliki potensi besar, namun kurang mendapat kesempatan. Kita perlu memberikan ruang bagi mereka untuk berkembang, termasuk melalui program pelatihan kerja dan pemberdayaan ekonomi,” katanya.
Terkait anak terlantar, Diah meminta perhatian lebih pada penguatan sistem pengasuhan alternatif seperti panti asuhan dan keluarga asuh. Menurutnya, anak-anak yang tidak memiliki keluarga inti membutuhkan lingkungan yang aman dan suportif untuk tumbuh dan berkembang.
“Anak terlantar adalah masa depan bangsa. Kita harus memastikan mereka mendapatkan pendidikan dan kasih sayang yang cukup, agar mereka bisa menjadi individu yang berdaya di masa depan,” katanya.
Diah juga mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam mendukung program sosial. Ia mengajak komunitas dan individu untuk turut serta dalam aksi nyata, seperti menjadi relawan atau donatur bagi penyandang cacat dan anak terlantar.