ADIKARYA PARLEMEN

Diah Fitri: Penanganan Isu Sosial Harus Libatkan Komunitas Lokal

Hasanah.id Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Diah Fitri Maryani, SE., MM., menekankan pentingnya keterlibatan komunitas lokal dalam menangani berbagai persoalan sosial yang muncul di tengah masyarakat. Menurutnya, pendekatan berbasis komunitas akan lebih efektif karena bersentuhan langsung dengan realitas sosial di lapangan.

“Penanganan isu sosial tidak bisa dilakukan hanya dari atas ke bawah. Harus ada pelibatan aktif komunitas lokal yang memahami kondisi sosial di wilayah masing-masing,” ujar Diah.

Diah menjelaskan bahwa komunitas lokal, seperti kelompok pemuda, organisasi kemasyarakatan, dan tokoh masyarakat, memiliki peran penting dalam menyampaikan aspirasi warga, melakukan pendampingan, serta membangun jejaring solidaritas sosial di lingkungan mereka.

Ia mencontohkan berbagai persoalan seperti kemiskinan, pengangguran, kekerasan dalam rumah tangga, dan kenakalan remaja yang seringkali membutuhkan respons cepat dan pendekatan yang sensitif terhadap konteks lokal.

“Komunitas bisa menjadi mitra strategis pemerintah dalam mengidentifikasi masalah hingga menjalankan program sosial secara lebih tepat sasaran,” jelasnya.

Legislator PDI Perjuangan ini juga menyoroti perlunya sinergi antara pemerintah daerah dan komunitas dalam menyusun kebijakan sosial. Ia mendorong agar alokasi anggaran sosial tidak hanya digunakan untuk program jangka pendek, tetapi juga untuk penguatan kapasitas kelembagaan lokal.

Selain itu, ia juga mendorong pengembangan pusat-pusat layanan masyarakat berbasis komunitas seperti rumah singgah, pusat kegiatan remaja, dan pos pelayanan terpadu yang dapat diakses oleh kelompok rentan.

“Kita ingin kebijakan sosial itu tidak hanya bersifat reaktif, tapi juga membangun daya tahan sosial jangka panjang,” tambahnya.

Diah berharap pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dapat membuka ruang kolaborasi lebih luas, termasuk dalam mekanisme perencanaan dan evaluasi program sosial.

“Dengan melibatkan komunitas lokal, penanganan isu sosial akan lebih berkelanjutan, inklusif, dan berakar dari bawah,” pungkasnya.

Back to top button