Selain mengembangkan perpustakaan, Pramono juga memperpanjang jam operasional untuk museum dan taman. Ia berharap berbagai ruang publik ini bisa dimanfaatkan oleh anak muda sebagai sarana mengekspresikan energi, minat, dan bakat mereka.
Sementara itu, Dedi Mulyadi sebelumnya menggulirkan wacana untuk memberikan pendidikan karakter kepada siswa yang sulit dibina atau terindikasi terlibat pergaulan bebas dan perilaku kriminal. Ia mengusulkan agar program ini melibatkan unsur TNI-Polri sebagai bentuk pembinaan terhadap kenakalan remaja di Jawa Barat.
Rencananya, program tersebut akan mulai dilaksanakan pada 2 Mei 2025 di beberapa daerah di Jabar secara bertahap.
“Tidak harus langsung diterapkan di seluruh 27 kabupaten/kota. Kita akan mulai dari wilayah yang dinilai siap dan memiliki tingkat kerawanan lebih tinggi,” kata Dedi.
