NASIONAL

Dokter Residen FK Unpad Diduga Perkosa Keluarga Pasien, Unpad dan RSHS: Kami Mengecam Keras

HASANAH.ID – Seorang peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) berinisial PAP (31 tahun) diamankan Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) atas dugaan tindakan pemerkosaan terhadap anggota keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Insiden tersebut diduga berlangsung pada pertengahan Maret 2025, tepatnya di lingkungan rumah sakit.

Menanggapi kasus dugaan kekerasan seksual yang terjadi di RSHS Bandung, FK Unpad dan RSHS menyampaikan sikap tegas dengan menyatakan kecaman terhadap segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual, di ranah pelayanan kesehatan dan institusi pendidikan kedokteran.

“Kami mengecam keras segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual, di lingkungan pelayanan kesehatan dan akademik,” tertulis dalam keterangan pers bersama antara RSHS dan Universitas Padjadjaran.

Pernyataan tersebut juga mengungkap bahwa kedua institusi telah mengambil sejumlah langkah tindak lanjut. Korban kekerasan seksual di RSHS telah mendapatkan pendampingan dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Jabar guna memastikan perlindungan dan penanganan psikososial yang sesuai.

Pihak Unpad turut menegaskan bahwa terduga pelaku bukan merupakan karyawan RSHS, melainkan seorang peserta PPDS yang sedang menjalani praktik pendidikan klinik di rumah sakit tersebut. Oleh karena itu, langkah penindakan terhadap PAP dilakukan langsung oleh pihak kampus.

“Terduga telah diberhentikan dari program PPDS karena telah melakukan pelanggaran etik profesi berat dan pelanggaran disiplin,” tulis pihak Unpad dalam keterangan resminya. Dalam konteks ini, tindakan pelaku dinilai telah merusak citra institusi pendidikan serta melanggar norma hukum yang berlaku di Indonesia.

Unpad dan RSHS menyatakan komitmen mereka untuk menciptakan lingkungan belajar dan layanan kesehatan yang aman, serta menjamin proses hukum yang adil dan transparan demi penegakan keadilan bagi korban maupun keluarganya.

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Untuk Menonaktifkan Adblock