Ketua Umum IYCTC, Manik Marganamahendra menyoroti tingginya prevalensi perokok anak usia 10-18 tahun yang mencapai 7,4% atau sekitar 6 juta anak.
“Fakta ini memperburuk berbagai persoalan pembangunan seperti stunting, pengeluaran rumah tangga yang tidak sehat, dan kemiskinan struktural. Lewat forum ini, pemuda menunjukkan bahwa mereka bukan hanya objek kebijakan, tetapi juga subjek perubahan yang mampu memberikan solusi konkret,” ujarnya.
IYCTC juga mengangkat hasil Pemilu dan Pilkada 2024 melalui pemetaan sikap di situs pilihantanpabeban.
Baca Juga: Pj Wali Kota dan Satpol PP Kota Cimahi Bersama Bea Cukai Bandung
“Kami mendapati hanya sedikit politisi yang pro terhadap pengendalian rokok, termasuk yang mendukung PP Nomor 28 Tahun 2024 tentang Kesehatan. Sebaliknya, lebih dari 100 pemangku kebijakan justru memihak industri rokok, bahkan beberapa memiliki konflik kepentingan dengan industri tersebut,” lanjut Manik.
Founder dan CEO CISDI, Diah Satyani Saminarsih menekankan pentingnya peran pemuda dalam pengendalian konsumsi rokok.