Gunung Semeru Catat 89 Erupsi dalam Sehari, Warga Diminta Waspada

Hasanah.id – Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik tinggi dengan tiga kali erupsi beruntun pada Minggu pagi (5/10/2025). Letusan terjadi dalam rentang waktu kurang dari dua jam, sebagaimana dilaporkan oleh Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur.
Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu mulai meletus sejak pukul 08.52 WIB hingga 10.37 WIB. Berdasarkan catatan petugas, erupsi pertama terjadi pada pukul 08.52 WIB dengan semburan asap tebal berwarna putih kelabu setinggi 200 meter ke arah barat daya. Aktivitas ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 1 menit 58 detik.
Sekitar satu jam kemudian, tepatnya pukul 09.52 WIB, erupsi kedua kembali terpantau dengan semburan asap berwarna serupa namun mencapai ketinggian 300 meter. Letusan ketiga terjadi pada pukul 10.37 WIB, menghasilkan kolom abu berwarna putih kelabu dengan intensitas tebal hingga 500 meter mengarah ke barat dan barat daya.
Petugas PPGA Semeru, Mukdas Sofian, dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa aktivitas erupsi juga sempat terdeteksi lebih awal pada pagi hari.
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Minggu, 5 Oktober 2025 pukul 07.59 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 500 meter di atas puncak,” ujarnya.
Berdasarkan laporan aktivitas vulkanik dalam 24 jam terakhir atau pada Sabtu (4/10/2025), Gunung Semeru tercatat mengalami 89 kali erupsi. Namun, kondisi visual tidak terlihat jelas karena puncak gunung tertutup kabut tebal.
“Dampak sementara nihil, belum ada laporan yang masuk,” jelasnya.
Meski demikian, status aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih berada di Level II (Waspada). Pihak BPBD mengingatkan warga agar tidak beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak. Di luar jarak itu, masyarakat diminta menjauhi radius 500 meter dari tepi sungai karena berpotensi dilanda awan panas maupun aliran lahar hingga sejauh 13 kilometer.
Dalam imbauannya, Yudhi juga menegaskan agar warga tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan material vulkanik yang terbawa hujan di sekitar wilayah gunung.
“Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” tegasnya.