BISNIS

Hadapi Ancaman Tarif AS, Indonesia Percepat Finalisasi Perjanjian Dagang dengan Eurasia

Hasanah.id – Pemerintah Indonesia mempercepat penyelesaian perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU), menyusul meningkatnya kekhawatiran global terhadap kebijakan proteksionisme, termasuk rencana tarif tinggi dari Amerika Serikat di bawah Donald Trump jika kembali menjabat.

Upaya percepatan tersebut dilakukan melalui perundingan lanjutan Indonesia–Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA). Pada Kamis (9/7), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kembali berdialog secara daring dengan Menteri Perdagangan Komisi EAEU, Andrey Slepnev, guna mendorong percepatan finalisasi perjanjian tersebut.

“Kami mengapresiasi capaian signifikan dari tim perunding. Ini menjadi langkah krusial menuju penandatanganan I-EAEU FTA,” ujar Airlangga dalam siaran pers, Jumat (11/7/2025).

Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pembicaraan sebelumnya, termasuk pertemuan bilateral pada 29 Mei di Jakarta dan pertemuan informal saat Presiden Prabowo Subianto menghadiri St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) pada 20 Juni lalu.

Dari rangkaian tersebut, kedua belah pihak telah menandatangani Joint Statement sebagai bukti penyelesaian substansi perundingan.

Kedua menteri menyatakan komitmen penuh untuk segera memulai proses legalisasi domestik, tahap penting sebelum perjanjian dapat diteken secara resmi. Legal scrubbing atau penyelarasan hukum ditargetkan selesai pada akhir tahun, dengan penandatanganan resmi dijadwalkan pada Desember 2025.

Slepnev memastikan bahwa EAEU telah siap secara internal dan tengah menyelaraskan proses hukum bersama negara-negara anggotanya.

“Kami siap mengikuti jadwal yang telah disepakati,” tegasnya.

Di tengah tren proteksionisme global, kerja sama perdagangan antara Indonesia dan EAEU justru menunjukkan pertumbuhan positif. Pada kuartal I-2025, nilai perdagangan bilateral melonjak 84,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, mencapai US$ 1,57 miliar. Sementara itu, investasi dari kawasan EAEU ke Indonesia tercatat US$ 273,7 juta—naik dua kali lipat dibandingkan sepanjang 2023.

Airlangga menilai, I-EAEU FTA akan menjadi salah satu instrumen strategis dalam memperluas akses pasar Indonesia, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

“Dengan populasi gabungan lebih dari 460 juta jiwa, perjanjian ini membuka peluang baru untuk diversifikasi pasar ekspor,” ujarnya.

Back to top button