Harga Emas Anjlok Akibat Dolar AS yang Menguat dan Data Ketenagakerjaan yang Kuat

Indeks dolar AS melonjak ke level tertinggi sejak November 2022, didorong oleh kekuatan ekonomi yang tercermin dari data ketenagakerjaan. Penguatan dolar ini membuat emas menjadi lebih mahal bagi pembeli di luar AS, sehingga mengurangi minat pasar terhadap aset tersebut.
Saat ini, para pelaku pasar sedang menantikan rilis data ekonomi AS lainnya, termasuk inflasi konsumen (CPI), klaim pengangguran mingguan, dan penjualan ritel yang dijadwalkan keluar pekan ini.
Data ini diharapkan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi ekonomi dan arah kebijakan The Fed ke depan.
Fawad Razaqzada, analis pasar dari City Index dan FOREX.com, menyebut bahwa jika data CPI yang dirilis Rabu (15/1/2025) menunjukkan kenaikan, maka kemungkinan pemangkasan suku bunga pada paruh pertama tahun ini akan semakin kecil.
“Ekspektasi pasar kini mengarah pada pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin tahun ini, turun dari perkiraan 40 basis poin pekan lalu,” kata Razaqzada.
Suku bunga yang lebih tinggi cenderung mengurangi daya tarik emas sebagai instrumen investasi karena emas tidak memberikan imbal hasil.







