Kemenangan ini juga berpotensi memengaruhi aturan European Union Deforestation Regulation (EUDR), yang selama ini dianggap mempersulit ekspor kelapa sawit Indonesia. Airlangga berharap kesempatan ini dapat dimanfaatkan untuk memperkuat strategi bersama Malaysia dalam melawan diskriminasi.
Ia juga optimis bahwa keberhasilan ini dapat mempercepat penyelesaian perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang hingga kini belum rampung. “Dengan kemenangan ini, saya berharap hambatan yang mengganggu perundingan IEU-CEPA bisa diatasi, sehingga kesepakatan segera tercapai,” pungkasnya.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah meminta jajaran pemerintah untuk menuntaskan perundingan IEU-CEPA dalam waktu enam bulan mendatang.