Masuk ke dunia politik tahun 1994, bergabung dengan PDI Perjuangan. Tahun 2004 dia memutuskan lebih serius dengan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif Provinsi Jawa Barat. Sayangnya, saat itu belum beruntung. Ia mencalonkan kembali tahun 2009 dan melenggang jadi anggota DPRD Provinsi Jawa Barat.
“Mengawali terjun di dunia politik saya bergabung dengan PDI Perjuangan, waktu itu menjadi salah satu pengurus DPD PDI Jawa Barat satu-satunya perempuan, sambil bekerja di salah satu bank, kemudian mulai serius pada tahun 2004 sebagai calon legislatif dengan dapil Subang, Majalengka dan Sumedang tetapi belum beruntung. Baru 2009 mencalonkan kembali dan berhasil masuk menjadi anggota DPRD Jabar,” jelas Ineu.
Ia tidak pernah lupa pesan dari orangtuanya, jika ingin berbuat lebih baik dan memberikan manfaat lebih banyak jadilah politikus.
“Peran orang tua dan lingkungan yang selalu memberi motivasi tersendiri, saya selalu ingat pesan orang tua, jika ingin berbuat lebih memberi manfaat kepada orang banyak, terjunlah berpolitik,” ujar aktivis GMNI ini.
Seiring waktu, tahun 2014 -2019 Teh Ineu dipercaya menjadi Ketua DPRD Jabar, sekaligus menjadi perempuan pertama yang menjadi Ketua DPRD Jabar.
Teh Ineu mengatakan, jabatan yang diembannya merupakan suatu kehormatan. Menurut dia, banyak tantangan yang harus dihadapi selama kepemimpinannya 5 tahun menjabat Ketua DPRD Jabar.