Jakarta-Hasanah.id – BUMN Kawasan Pariwisasta diharapkan mempertimbangkan aspek adat istiadat dan kearifan budaya lokal dalam melakukan pengembangan kawasan wisata Candi Borobudur. Sebab Candi Borobudur bukan hanya milik wisatawan semata, namun juga sebagai tempat beribadah bagi penganut Agama Budha demikian diungkapkan Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty.
Menurut Evita harus ada inovasi yang dilakukan BUMN Pariwisata terhadap Candi Borobudur agar tetap bisa dimanfaatkan sebagai pariwisata tanpa menyalahi fungsinya.
“Ini tempat beribadah loh. Harusnya kita kan bikin momen-momen ada prosesinya ya. Yang sepertinya sakral. Jadi turis yang pakai tanktop disiapkan sarung selendangnya ditutup. Yang pakai celana pendek ditutup pakai kain. Kainnya boleh disewa boleh dibeli. Ini juga meningkatkan perekonomian dari masyarakat setempat juga. Di Borobudur ini gak ada aturannya saya lihat,” tegas Evita.
Evita turut mengkritisi fasilitas umum yang tersedia di tempat-tempat wisata di Indonesia. Menurutnya fasilitas umum di sana tidak dikelola dengan baik bahkan terlihat kotor sehingga membuat orang enggan memakainya. Sehingga menurutnya ini menjadi tanggung jawab pemerintah dan pengelola untuk memperbaikinya.