
“Puji syukur, saya diberkahi dengan kebebasan hari ini. Semoga para syuhada Gaza mendapatkan kedamaian,” ujar Zubaidi dalam sambutannya.
Di tengah suasana euforia pembebasan, bentrokan terjadi di pintu masuk Ramallah antara warga Palestina dan pasukan Israel. Pejabat kesehatan Palestina melaporkan sedikitnya 14 orang mengalami luka akibat peluru tajam dan gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan Israel.
Pembebasan ini merupakan bagian dari gencatan senjata yang telah diberlakukan sejak 19 Januari 2025. Namun, hingga saat ini, masih ada 82 sandera yang ditahan Hamas di Gaza, dengan sekitar 30 di antaranya dilaporkan telah tewas.
Genosida yang telah berlangsung telah menyebabkan lebih dari 47.000 warga Palestina tewas serta memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza. Sementara itu, Israel melaporkan sekitar 1.200 orang tewas akibat serangan Hamas, dengan lebih dari 250 orang diculik.