Jam Kiamat 2025: Bumi Hanya 89 Detik dari Titik Kritis

Mereka memperingatkan bahwa jika kondisi ini terus berlanjut, kemungkinan kehancuran global semakin cepat. Amerika Serikat, China, dan Rusia disebut memiliki tanggung jawab besar untuk menarik dunia dari ancaman yang semakin nyata.
Keputusan penetapan waktu Jam Kiamat ini diambil setelah berkonsultasi dengan Dewan Sponsor BAS, yang mencakup sembilan Pemenang Nobel. Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan ini termasuk ancaman nuklir, krisis iklim, risiko biologis, serta perkembangan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI).
“Jam Kiamat bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global terhadap ancaman eksistensial yang nyata dan harus segera ditangani. Para pemimpin dunia harus bertindak sebelum semuanya terlambat,” ujar Ketua SASB, Daniel Holz, PhD.
Holz, seorang profesor di University of Chicago, menegaskan bahwa memahami risiko dan membuka dialog adalah langkah awal untuk membalikkan arah sebelum mencapai titik yang lebih berbahaya.
Awalnya, Jam Kiamat difokuskan pada risiko senjata nuklir, namun kini juga mempertimbangkan ancaman lainnya yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup manusia. BAS menekankan bahwa jam ini bukan alat ukur kepastian kehancuran, melainkan sarana untuk memulai diskusi tentang isu-isu ilmiah kompleks seperti perubahan iklim.