Mereka memperingatkan bahwa jika kondisi ini terus berlanjut, kemungkinan kehancuran global semakin cepat. Amerika Serikat, China, dan Rusia disebut memiliki tanggung jawab besar untuk menarik dunia dari ancaman yang semakin nyata.
Keputusan penetapan waktu Jam Kiamat ini diambil setelah berkonsultasi dengan Dewan Sponsor BAS, yang mencakup sembilan Pemenang Nobel. Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan ini termasuk ancaman nuklir, krisis iklim, risiko biologis, serta perkembangan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI).
“Jam Kiamat bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global terhadap ancaman eksistensial yang nyata dan harus segera ditangani. Para pemimpin dunia harus bertindak sebelum semuanya terlambat,” ujar Ketua SASB, Daniel Holz, PhD.
Holz, seorang profesor di University of Chicago, menegaskan bahwa memahami risiko dan membuka dialog adalah langkah awal untuk membalikkan arah sebelum mencapai titik yang lebih berbahaya.