“Prinsipnya, Kita tetap harus berpegang prinsip mengalah untuk menang, hindari kekerasan atau menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Ngatiyana.
Ngatiyana menegaskan, sebagai bangsa yang cerdas masyarakat yang santun dan menjunjung tinggi persatuan tidak boleh membedakan suku bangsa, ras maupun agama.
“Mari Kita bangun bersama Kota Cimahi tercinta ini, jangan membeda-bedakan suku, ras atau agama, baik asli warga Kota Cimahi maupun pendatang karena masyarakat Kota Cimahi adalah adalah terdiri dari dari Sabang sampai Merauke ada di Kota Cimahi, sama-sama ingin membangun Kota Cimahi, sehingga persatuan dan kesatuan harus tetap Kita jaga,” ujar Ngatiyana.
Usai penandatanganan nota kesepahaman, ketiga pasangan mengikuti konvoi berkeliling menyapa masyarakat Kota Cimahi. (uwo-)***