Kapolri Belum Tahu Pasti Penembak Sembilan Warga saat Aksi 22 Mei

“Kemungkinan korban ini kan ada berasal di Petamburan, di mana ada asrama yang kemudian diserang, dibakar. Asrama juga kan ada keluarga disitu mungkin pembelaan diri,” katanya.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini pun menyebut tak menutup kemungkinan ada pihak ketiga yang melakukan hal tesebut. Kemungkinan tersebut, kata Tito, sangat terbuka lantaran sebelum tanggal 21 Mei, Polri sudah mengungkap tiga kelompok yang memiliki senjata api ilegal yang berkaitan dengan aksi 22 Mei.
“Pertama 15 orang dengan empat senjata api di Jawa barat. Kedua adalah bapak S yang kirimkan senjata dari Aceh untuk tanggal 22, senjata sudah disita. Ketiga bapak Kivlan Zen, dengan kelompoknya yang memiliki senjata api,” katanya.
Semuanya, lanjut Tito, masih sebatas dugaan. Dia tidak menuduh siapa pun sebagai dalang atas kerusuhan tersebut.
“Kita tidak tuduh sebagai dalang. tidak. Tapi katakan bahwa ada pihak lain di luar petugas yang juga terindikasi akan gunakan senjata api dan mungkin ada pihak lain yang kita tidak deteksi menggunakan senjata api,” katanya.







