BeritaInternasional

Putin Sindir Barat, Sebut Sanksi AS dan Uni Eropa Bakal Jadi Bumerang

Hasanah.id – Presiden Rusia Vladimir Putin melontarkan sindiran terhadap sanksi baru yang dijatuhkan Amerika Serikat dan Uni Eropa terhadap Moskow akibat invasi ke Ukraina yang belum berakhir. Dalam konferensi pers di Istana Kremlin, Kamis (23/10), Putin menegaskan Rusia tidak akan tunduk terhadap tekanan ekonomi dari negara mana pun.

Putin menyatakan, sanksi yang dijatuhkan Barat justru berpotensi berbalik arah dan merugikan negara-negara pemberi sanksi itu sendiri. Ia menilai kebijakan tersebut tidak akan berpengaruh besar terhadap stabilitas ekonomi Rusia.

“(Sanksi) ini akan memiliki konsekuensi tertentu, namun tidak akan secara signifikan memengaruhi kesejahteraan ekonomi kami,” kata Putin seperti dikutip Reuters.

Ia menambahkan, pemberlakuan sanksi hanyalah upaya untuk menekan Rusia secara politik. Putin menegaskan bahwa negara berdaulat tidak semestinya membuat keputusan di bawah tekanan dari pihak luar.

“Ini, tentu, upaya untuk memberi tekanan pada Rusia. Tetapi tidak ada negara berwibawa dan tidak ada bangsa berharga yang mengambil keputusan di bawah tekanan,” tegasnya.

Sanksi baru itu diberlakukan usai Presiden Amerika Serikat Donald Trump membatalkan pertemuannya dengan Putin. Trump menganggap pertemuan tersebut sia-sia karena Rusia dinilai tidak menunjukkan itikad untuk menyepakati gencatan senjata di Ukraina. Dua perusahaan minyak terbesar Rusia pun turut masuk dalam daftar sanksi baru AS.

Selain Amerika, negara-negara Eropa juga mengeluarkan sanksi tambahan terhadap Moskow. Uni Eropa bahkan memasukkan larangan impor peralatan toilet, termasuk kloset, dalam paket sanksi ke-19 mereka terhadap Rusia.

Menanggapi hal itu, Putin menyindir dengan nada satir bahwa larangan impor tersebut justru bisa menyulitkan negara-negara Barat di masa depan.

“Fakta bahwa mereka membatalkan impor toilet (kloset) dari Rusia akan menjadi kerugian besar bagi mereka. Saya rasa mereka akan sangat membutuhkannya jika terus mempertahankan kebijakan yang sama terhadap Federasi Rusia,” ujarnya seperti dikutip dari situs resmi Kremlin.

Dalam kesempatan yang sama, Putin turut mengomentari sanksi AS terhadap perusahaan minyak Rusia. Ia memperingatkan, upaya menghambat ekspor minyak dari Rusia sebagai pengekspor terbesar kedua dunia dapat memicu kenaikan tajam harga minyak global.

Menurut Putin, kebijakan tersebut pada akhirnya bisa menimbulkan tekanan ekonomi dan politik di dalam negeri Amerika Serikat sendiri.