
Ia juga mengatakan bahwa penyebaran virus ini dapat dipantau dengan tes surveilans seperti tes Covid-19 pada umumnya. Walaupun test ini belum begitu dibutuhkan karena masyarakat dapat melakukan testing secara mandiri.
Testing ini dapat dilakukan dengan memastikan diagnosis. Hal ini dengan meningat gejala yang muncul pada varian COVID-19 yang beredar saat ini mirip dengan influenza.
“Tapi gejalanya tidak separah itu. Gejala yang muncul seperti batuk, pilek, demam, nyeri saat menelan, nyeri kepala, apalagi kalau sudah beringus, punya sinus yang membuat nyeri kepala, jadi hampir mirip dengan flu lah ya,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa gejala mungkin akan berbeda jika dialami tiap orang dan tergantung dengan imunitas orang-orang. Gejala Covid-19 dapat parah dan berlangsung lama jika imunitas pengidapnya sedang menurun.
“Misalnya kalau flu mungkin biasanya tiga hari sudah mereda, ini bisa sampai lima hari. Jadi gejalanya jauh lebih panjang dari flu biasa,” ujarnya.







