
Selain itu, pemerintah juga memperluas cakupan bansos. Pada triwulan pertama, lebih dari 15 juta penerima di desil 1-4 tercatat menerima bantuan. Jumlah penerima ganda PKH dan BPNT pun meningkat 31,8 persen menjadi lebih dari 8 juta KPM.
Gus Ipul menegaskan program bansos kini diawasi ketat agar tidak disalahgunakan. Kemensos bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk memeriksa penerima yang terindikasi terlibat pendanaan terorisme atau narkoba. Selain itu, Kemensos juga berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk mengevaluasi rekening penerima bansos yang tidak aktif atau saldo tidak wajar.
“Tidak ada bansos yang dikurangi. Yang ada hanyalah pergeseran kepada yang benar-benar berhak,” tegasnya.
Presiden Prabowo disebut menambah jangkauan dan nilai bansos, termasuk penyaluran bantuan beras dan penebalan bansos sebesar Rp400 ribu per KPM pada Juni-Juli bagi 18,3 juta keluarga penerima manfaat. Gus Ipul menekankan bahwa penurunan angka kemiskinan bukan akhir, melainkan awal untuk membangun kemandirian masyarakat.







