Sebelumnya, masyarakat Sukawali telah memasang patok bambu untuk menghambat abrasi. Namun, untuk dampak jangka panjang cara tersebut kurang efektif dilakukan. Dari mangrove yang ditanam, diharapkan mampu memberikan solusi alami yang efektif dan berkelanjutan.
Penanaman mangrove tidak hanya berfungsi untuk melindungi kawasan pesisir dari abrasi, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan pendapatan sebagai petani mangrove.
Untuk memperluas dampak keberlanjutan, LindungiHutan menggandeng Kelompok Tani Remaja Tanjung Burung dalam proses penyedia bibit berkualitas, penanaman, hingga pemantauan bibit mangrove yang telah ditanam. Kerja sama ini, sejalan dengan tujuan LindungiHutan untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan alam.
“Sesuai tujuan kami, menjaga kelestarian lingkungan sekaligus menciptakan dampak positif bagi masyarakat sehingga kami menggandeng kelompok masyarakat untuk memperluas dampak tersebut,” ujar Miftachur “Ben” Robani, CEO LindungiHutan.