HASANAH.ID – Tagar “Indonesia Gelap” dan gerakan #KaburAjaDulu masih menggema di media sosial mencerminkan kekecewaan masyarakat terhadap berbagai kebijakan pemerintah. Beberapa faktor pemicu ketidakpuasan ini termasuk kebijakan efisiensi anggaran sebesar Rp306,69 triliun yang berdampak pada layanan publik, program Makan Bergizi Gratis (MBG), serta revisi Undang-Undang Mineral dan Batu Bara (Minerba).
Demonstrasi “Indonesia Gelap” berlangsung sejak Senin (17/2/2025) di berbagai daerah, termasuk Jakarta. Aksi puncaknya dijadwalkan pada Kamis (20/2/2025), sebagai bentuk protes atas kondisi sosial dan ekonomi di Tanah Air.
Luhut Tanggapi Tagar Indonesia Gelap
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menanggapi munculnya tagar “Indonesia Gelap” yang digunakan mahasiswa dalam aksi demonstrasi menolak kebijakan pemerintah. Menurutnya, Indonesia tetap berada di jalur pembangunan yang baik meskipun masih memiliki sejumlah kekurangan.