HASANAH.ID, KOTA BANDUNG – Isu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal yang terjadi di TVRI dan RRI yang berdampak pada sekitar 1.000 pekerja media, termasuk kontributor, penyiar lepas, tenaga keamanan, serta tenaga teknis lainnya telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan mahasiswa, terutama mereka yang tengah berkecimpung dalam dunia jurnalistik.
Nabila, seorang mahasiswa yang tergabung dalam pers mahasiswa, menyampaikan kegelisahannya terkait fenomena ini. Menurutnya, kebijakan pemerintah yang menyebabkan gelombang PHK justru merugikan masyarakat.
“Di Indonesia sendiri, sumber mata pencaharian sudah sulit didapat. Mencari pekerjaan pun bukan perkara mudah,” ujarnya saat ditemui Hasanah.id pada Senin, 17 Februari 2025 di sela-sela aksi penolakan kebijakan efisiensi anggaran di depan Gedung DPRD Jawa Barat.
Ia menyoroti soal kebijakan efisiensi anggaran yang justru menyulitkan masyarakat perlu dikaji ulang dan diperbaiki agar tidak semakin memperburuk kondisi ekonomi rakyat.
Ketimpangan Gender di Dunia Kerja
Nabila juga menyatakan soal peran perempuan di berbagai bidang yang masih cenderung terpinggirkan. Ia menekankan bahwa konsep kesetaraan gender seharusnya menjamin hak yang sama bagi laki-laki dan perempuan dalam dunia kerja.