BANDUNG

Tuntutan Mahasiswa: Pemerintah Diminta Prioritaskan Sektor Pendidikan dan Kesehatan

HASANAH.ID, KOTA BANDUNG – Sejumlah mahasiswa di Bandung menggeruduk gedung DPRD Jawa Barat pada tanggal 17 Februari 2025 sebagai bagian dari aksi protes terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak memprioritaskan sektor-sektor vital bagi masa depan bangsa. Dalam aksi tersebut, mahasiswa menuntut agar sektor pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas utama, bukan program-program yang dirasa kurang relevan, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG).

Pramoedya, salah seorang mahasiswa yang terlibat dalam aksi tersebut, menyampaikan pandangannya terkait kebijakan pemerintah yang lebih fokus pada proyek besar dan program yang tidak langsung menyentuh kebutuhan mendasar masyarakat.

“(Makan Bergizi Gratis) MBG ini bukan prioritas. Jika kita ingin negara ini maju, pendidikan dan kesehatan harus jadi fokus utama,” ujar Pramoedya saat ditemui oleh Hasanah.id.

Sektor Pendidikan dan Kesehatan sebagai Prioritas Utama

Menurut Pramoedya, pendidikan yang berkualitas, menurutnya, akan mencetak generasi yang mampu berkontribusi pada kemajuan negara. Namun, dengan anggaran pendidikan yang tidak memadai dan kebijakan pemerintah yang dinilai kurang berpihak pada mahasiswa, banyak pihak khawatir bahwa generasi muda Indonesia tidak akan siap menghadapi tantangan global.

“Seperti yang pernah dikatakan Ki Hajar Dewantara, memajukan manusia adalah tugasnya pendidikan. Jika pendidikan kita tidak diperhatikan, maka bagaimana bisa melahirkan sumber daya manusia yang unggul?” lanjutnya.”

Baca Juga: Pasca Demo Mahasiswa, Gedung Sate Tak Mengalami Kerusakan

Selain pendidikan, sektor kesehatan juga mendapat perhatian khusus. Pramoedya menyoroti kurangnya akses kesehatan di daerah-daerah terpencil yang masih banyak bergantung pada Puskesmas dengan fasilitas terbatas.

“Kesehatan juga harus diprioritaskan. Di daerah terpencil, rumah sakit besar sangat jarang, bahkan puskesmas pun hanya terbatas,” katanya.

Ia juga menilai masih banyak daerah yang kesulitan mengakses layanan kesehatan dengan layak, sementara pemerintah lebih fokus pada proyek-proyek infrastruktur besar yang belum tentu langsung dirasakan oleh masyarakat di daerah-daerah tersebut.

Dengan semakin mahalnya biaya pendidikan dan terbatasnya akses kesehatan, mahasiswa meminta pemerintah untuk lebih mengutamakan kebutuhan rakyat. Mereka berharap agar anggaran negara lebih banyak dialokasikan untuk memperbaiki sistem pendidikan dan memperluas akses layanan kesehatan yang lebih merata.

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Untuk Menonaktifkan Adblock