Salah satunya, kata dia, kantung kresek ini lebih mudah ketika digunakan untuk membungkus daging. Kemudian besek berbentuk kotak tersebut sebenarnya lebih sulit digunakan kembali selain untuk menyimpan daging karena tidak fleksibel.
“Takutnya malah tidak dipakai, nanti sama aja kan terbuang,” katanya.
Menurutnya harga kantung kresek berbahan singkong ini lebih murah ketimbang besek. Kantung kresek ramah lingkungan yang diproduksi di Bekasi ini harganya hanya Rp20 ribu untuk 100 buah, atau satu plastik dihargai Rp200.
Selain itu, ia mengatakan sebenarnya keinginan untuk menjalankan program go-green (ramah lingkungan) sudah lama terbesit di kalangan para pemuda di masjid ini.
Awalnya mereka melakukan penghijauan dengan membuat taman dan mengerjakan sesuatu yang bisa berdampak baik pada lingkungan.
Terlebih para pemuda di masjid ini juga kerap menyuarakan agar program go-green bisa dimasukan dalam penyembelihan hewan kurban.
“Banyak yang memberi gagasan. Dimulai pada saat Idul Fitri agar jangan menggunakan plastik dan lain sebagainya,” demikian Mundarwiyarso.