
Bahkan, Ia mengungkapkan dulu adab untuk buang air besar atau kecil memiliki aturannya di Sunda yaitu 7 langkah dari jalan atau rumah. Namun, dapat dilihat kini supir angkot contohnya masih banyak yang buang air di pinggir jalan sembarangan.
“Ketidakmampuan membaca literasi membuat budaya kita tidak tersentuh,” ujarnya.
Reza mengatakan kini masyarakat Sunda mengalami amnesia sejarah dan ini merupakan masalah yang serius. Bahasa Sunda yang seharusnya masih digunakan saja mulai tidak dipakai oleh masyarakatnya sendiri.
“Kita mengalami amnesia sejarah dan serius sekali. Seharusnya masyarakat mengingat ada masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang karena ketiga hal itu saling terkait,” pungkasnya.







