Syafa juga menyoroti bahwa hampir semua elemen komunikasi di era digital saat ini membutuhkan copywriting yang menarik dan menjual, mulai dari caption, stiker, hingga artikel blog. “Copywriting itu penting banget, apapun medianya. Dan dengan memanfaatkan AI, kita bisa lebih cepat menyelesaikan tugas, tanpa kehilangan kreativitas kita sebagai manusia,” ujar Syafa. Menariknya, ia menambahkan bahwa memanfaatkan AI dengan bijak justru membantu kita agar tidak tergantikan oleh teknologi itu sendiri. “Kita harus tahu cara kerja AI dan memanfaatkannya dengan pintar. Kalau nggak, kita malah bisa tergantikan,” tambahnya.
Antusiasme peserta semakin terlihat saat sesi praktek langsung dimulai. Dengan bantuan AIPRM, sebuah plugin untuk AI seperti ChatGPT, peserta diajak membuat contoh copywriting dari nol. Mulai dari membuat slogan hingga menyusun teks promosi lengkap, AIPRM membantu peserta mengaplikasikan konsep A-B-T dan analisis audiens dengan lebih terstruktur dan efisien. Banyak peserta yang terkejut dengan hasil kreatif yang bisa dihasilkan melalui kombinasi antara pemahaman dasar copywriting dan teknologi AI.