Dengan prediksi ukuran pasar yang melonjak hingga ¥8.16 triliun (atau setara dengan Rp 17 kuadriliun) pada tahun 2026, kini live streaming turut merambah berbagai perusahaan dan negara, seperti TikTok, Shopee, Amazon dan YouTube. Secara spesifik, riset Google, Temasek, dan Bain & Company memprediksi pertumbuhan sektor e-commerce pada tahun 2024 masih menjadi penyokong utama ekonomi digital di Indonesia, yaitu 11% atau setara dengan US$ 65 miliar. Hal ini didukung oleh fitur video commerce, termasuk live streaming.
Potensi ini turut didorong oleh posisi Indonesia yang menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan jumlah pengguna TikTok terbesar sebanyak 157,6 juta, serta bonus demografi Generasi Z yang menyukai konten berbasis video, di mana 87% mengakui pernah menonton live shopping. Pilihan platform live commerce yang digunakan konsumen juga beragam, yaitu Shop Tokopedia diminati sebanyak 56% dan 33% untuk Shopee Live. Data internal SIRCLO mencatatkan live streaming masih menjadi primadona khususnya di platform TikTok melalui rata-rata kontribusi pada Gross Merchandise Value (GMV) sebesar 47%, diikuti 27% dari short video.
Maksimalkan Potensi Live Commerce, SIRCLO StreamLab Perbesar Kapasitas Live Streaming hingga 14 Kali Lipat
Melalui layanan SIRCLO StreamLab, solusi live streaming terintegrasi dengan berbagai kanal e-commerce, SIRCLO merespon pesatnya perkembangan pasar dengan meresmikan pusat live streaming kedua di BSD City, Tangerang. “Kami meningkatkan jumlah studio live streaming hingga tiga kali lipat dan memperkuat kapasitas operasional dengan membina lebih dari 130 hosts, sehingga memungkinkan peningkatan durasi live streaming hingga 14 kali lipat untuk mengakomodasi kebutuhan klien. Kami percaya, inisiatif yang diambil dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan penjualan bagi para brand,” lanjut Danang.