HASANAH.ID, BANDUNG – Cuaca buruk, terutama musim hujan memberikan pukulan telak bagi para pedagang es teh. Budi misalnya, harus memutar otak agar dagangannya tetap laku di tengah lesunya permintaan.
“Saat musim hujan ada penurunan pendapatan, biasanya sekitar 200 ribu jadi sekarang 100 ribu gitu sih,” ujar Budi, Senin, 18 November 2024.
Meskipun bukan pemilik usaha, Budi berperan penting dalam menjangkau pelanggan. Setiap hari, gerobak es tehnya menjadi pemandangan yang familiar di kawasan Jonas, Jatihandap, dan Padasuka.
Tak jarang, ia juga memarkir gerobaknya di sekitar SMP Yayasan Atikan Sunda (Yas) untuk menjajakan dagangannya. Mobilitas tinggi ini menjadi bagian dari strategi Budi untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.
Baca Juga: Musim Penghujan, Ineu Purwadewi Imbau Pemda Agar Siaga Hadapi
Pelanggan es teh Budi berasal dari berbagai kalangan usia. Mulai dari anak-anak sekolah dasar hingga siswa SMP, semua tertarik dengan harga es teh yang sangat terjangkau. Berjualan sejak Agustus 2024, Budi telah berhasil menarik banyak pelanggan, terutama pada anak-anak sekolah