JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini masih berpotensi tertekan. Faktor utama pendorong melemahnya mata uang Garuda adalah neraca perdagangan yang defisit parah.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memperkirakan, pergerakan nilai tukar rupiah pada hari ini bakal mengarah ke level Rp14.400 hingga Rp14.500-an per USD
“Tekanan pelemahan terhadal rupiah masih terbuka. Defisit neraca perdagangan yang terbesar sepanjang Indonesia merdeka bisa menjadi faktor pelemahan rupiah,” ujar Ariston di Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Dia menambahkan, kekhawatiran pasar terhadap perang dagang sedikit mereda setelah Amerika Serikat dan China memberikan gestur bahwa negosiasi masih akan dilanjutkan.
Sebelumny, nilai tukar rupiah terhadap USD pada akhir perdagangan Rabu (15/5) terkapar semakin parah hingga menyentuh kisaran level Rp14.460/USD. Rupiah yang tak berdaya di zona merah mengiringi pounds yang juga masih berada dalam jangkauan level terendah dalam dua minggu.