“Hasil survei yang kami lakukan menemukan bahwa 10% saham yang dimiliki oleh Tresse berada di PT Bersama Papua Unggul,” ujarnya.
Kemudian, Melky juga menjelaskan mengenai orang kedua yang diduga terafiliasi dengan Bahlil yaitu Setyo Mardanus. Dokumen yang ditemukan bahwa Ia merupakan direktur utama serta pemilik dari 5% saham PT MAP Survaillances. Lalu, Ia juga merupakan pemegang saham sebanyak 50% sekaligus komisaris PT Karya Bersama Mineral.
Kemudian, Setyo juga memegang jabatan Komisaris Utama di PT Duta Halmahera Lestari, Komisaris di PT Tataran Media Sarana dan Komisaris di PT Kacci Purnama Indah. Melky mengungkapan bahwa nama perusahaan terakhir pernah dituduh melakukan penambangan ilegal dan menebang hutan tanpa izin pinjam pakai kawasan hutan.
“Hal itu diungkapkan oleh Jaringan Lingkar Pertambangan (JLP) Sultra pada Oktober 2022,” kata Melky.
Lalu, Melky juga mengungkapkan terduga terakhir yang terafiliasi dengan Bahlil adalah Made Surdayana. Made memiliki catatan memiliki jabatan di PT Bersama Papua Unggul dan PT Meta Mineral Pradana sebagai Komisaris. Lalu, Ia juga memegang saham sebanyak 85% PT Wirani Sons.
