Meskipun demikian, Herman tidak mengecualikan kemungkinan adanya “otak pelaksana” lain di balik sikap Anies dan Surya Paloh. Dia juga menyebut bahwa Paloh memiliki hubungan dengan Presiden Jokowi.
Herman berpendapat bahwa Paloh berusaha menjaga hubungan baik dengan Jokowi, yang mungkin menjadi alasan di balik pergerakan taktis semacam itu.
“Pak Surya Paloh juga mungkin sangat menjaga hubungan baik dengan Presiden [Jokowi]. Mungkin saja Anies direstui, tetapi saya tidak yakin tentang hubungannya dengan Ketua Umum Partai Demokrat, AHY (Agus Harimurti Yudhoyono). Ini perlu klarifikasi lebih lanjut,” tambahnya.
Dengan konteks ini, Herman menyimpulkan bahwa Anies bukanlah pemimpin yang independen, berbeda dengan Ganjar Pranowo yang dianggap sebagai calon presiden dari PDIP yang memiliki otonomi. Herman menekankan bahwa Anies bukan pemimpin yang memiliki kemampuan untuk memimpin dirinya sendiri.
“Meskipun beberapa kali diungkapkan dalam forum-forum bahwa Anies akan menjadi calon wakil presiden bersama [dengan cawapres tersebut]. Anies juga sudah menyebut nama AHY. Jadi menurut saya, Anies juga bukan pemimpin yang independen dan tidak memiliki kemampuan untuk memimpin dirinya sendiri,” kata Herman.