Hasanah.id– Pasca demonstrasi ribuan mahasiswa di depan Gedung DPR pada 23-24 September, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, ada perusuh melakukan aksi brutal dengan cara melawan petugas seperti melempar batu, meluncurkan kembang api ke arah petugas, bergerak pada malam hari, dan berusaha menimbulkan korban.
“Saya kira kelompok yang diambil alih (perusuh) itu bukan untuk mengoreksi kebijakan pemerintah. Mereka ingin menduduki DPR dan MPR agar tidak dapat melaksanakan tugasnya. Dalam arti, DPR tak bisa dilantik dan lebih jauh lagi tujuan akhirnya adalah menggagalkan pelantikan presiden terpilih,” kata Wiranto di Kantor Kemenkopolhukam, Kamis (26/9).
Menurut Wiranto, pemilu serentak telah dilakukan dalam jangka waktu lama, mulai persiapan hingga pelaksanaan telah dilalui dengan baik. Tatkala ada pihak-pihak lain yang berupaya menggagalkan, kata Wiranto, hal itu melawan konstitusi.
“Ini melawan hasil karya seluruh bangsa Indonesia yang sudah disahkan melalui penetapan MK, yang merupakan lembaga hukum tertinggi dalam mengambil keputusan final dan mengikat,” kata Wiranto.