Hal ini penting, agar roda perekonomian masyarakat dikawasan tersebut dapat terus berputar.
“Kalau tempat wisata tutup otomatis usaha masyarakat disekelilingnya seperti warung, pedagang cinderamata, juru parkir dan lainnya juga terdampak,” ungkapnya.
Ineu mengingatkan agar pengelola kawasan wisata agar selalu patuh mengikuti kebijakan dari pemerintah daerah.
“Karena penentuan level PPKM di setiap daerah salah satunya melihat jumlah penyebaran penularan covid-19 dan kasus aktif di wilayah tersebut. Sehingga perlu ada kerjasama dan kesadaran bersama untuk memutus mata rantai penularan covid-19, baik berdisiplin protokol kesehatan dan memastikan masyarakat untuk vaksin, termasuk para pelaku usaha wisata,” bebernya.
Ineu Purwadewi Sundari juga mengapresiasi pengelola Sari Ater yang disiplin menerapkan protokol kesehatan dan membatasi jumlah tamu yang datang.
“Kamar-kamar di penginapan juga tidak full, masuk lokasi wisata harus cek suhu dan pembatasan jam beroperasi. Harapan saya dan juga kita semua pandemi bisa cepat berlalu dan aktivitas bisa kembali normal,” tandasnya.