
Lebih lanjut, Koswara menyebut bahwa Detail Engineering Design (DED) akan diselesaikan pada 2025, bersamaan dengan tahap lelang investasi.
“Tahun 2025 itu DED dan lelang investasinya. Kalau selesai, tahun 2026 harus mulai konstruksi,” tegasnya.
Kendala utama yang diantisipasi dalam akselerasi proyek ini adalah masalah pembebasan lahan. Koswara berharap, dengan persiapan yang lebih lama, masalah lahan bisa diminimalisir.
“Biasanya yang menjadi kendala itu di lahan. Mudah-mudahan karena ini sudah dipersiapkan lebih lama, lahan bisa teratasi dengan bantuan semua pihak,” jelasnya.
Adapun rute yang direncanakan untuk tol dalam kota ini akan melalui Jalan Pasteur-Jalan Pasupati hingga kawasan Gasibu. Terdapat dua alternatif jalur, yaitu alternatif pertama yang mengarah ke Cicaheum, dan alternatif kedua yang menuju Jalan Supratman hingga Antapani.
“Rutenya itu, Jalan Pasteur arah Pasupati, kemungkinan alternatif 1 terus ke Cicaheum. Alternatif 2 sedang dikaji, masuk ke Supratman lalu ke Antapani,” jelas Koswara.